Laman

Sabtu, 08 Mei 2010

Pendakian Gunung Lawu


Dari dulu ane sneng ama yg namanya kunjungan ke alam dan pengen ngerasain naek gunung, dari SMA pengen ikut eskul MAPALA ga dibolehin ama emak ane, "buat ngapain si lu ikut2 begituan mendingan di rumah jagain ade2 lu" ntu kutipan alesan emak ga ngijinin ane. Secara ade ane jg banyak sih ada 3 yg dlu masih pada piyik (anak burung). Iyaa dari pada ane jalan ke mall bikin ngiler doang ngeliat pakean bagus, iya ga?? Nah, sewaktu ane masuk kuliah, ane punya temen yg suka bgd naek gunung namanya Geri. Dari pakeannya, jaketnya, celana, sepatu, topi, aksesoris dan peralatan nanjak punya dah dia. Ngedenger harga tuh peralatannya aja ane udah minder duluan.
Nah sewaktu menjelang UTS ane nongkrong2 dulu sebelum pulang kuliah, ga tau awalnya dah ane lupa, ane di ajakin nanjak ama si Awin temen ane paling jangkung "Exter, mau ikut nanjak ke Lawu ga lu?" ane dikelas biasa di panggil exter.
"Kapan?" ane balik tanya.
"Nanti abis UAS, udah kumpulin duit 250rb dari sekarang" si Awin jawab.
"OK, tp gue kan ga punya peralatannya??" kata ane.
eeh, si Geri nyamber "udah nanti keril, tenda, ama peralatan laennya gampang"
"Lawu dmn sih? terus siapa adja yg ikut??" tanya ane.
"SOLO. Bonel, Jawa, Awin, Gua, Mame, Ama elu kalo ikut" jawab si Geri.
Dari situ mulai dah tuh ane nabung buat nanjak ke Lawu, ane ngumpulin duitnya ke si Awin. Mulai dari ceban (10rb) ampe Gocap (50rb) ga tiap hari sih nyetornya, yang penting 3 hari sebelum hari H udah kumpul semua duitnya.
UAS udah qt lewatin..
dan pada tanggal 25 des qt berangkat, dengan perasaan ane yg dag dig dug campur seneng coz rencananya qt tiba di puncak Lawu tgl 27 Des yg bertepatan dengan HUT ane.

Jumat, 07 Mei 2010

kuliah

Tugas ke 2
1. Jelaskan yang dimaksud dengan dilemma moral, beri contoh dalam kejadian dalam kehidupan sehari-hari.
Jawab :
dilemma moral merupakan situasi di mana dua atau lebih kewajiban moral, tugas, hak, atau cita-cita datang pada konflik.
contoh jika ibu kita sakit dah harus berobat atau dirawat, dengan harga perawatan atau obat yang mahal, namun kita tidak mempunyai uang yang cukup untuk membayar itu, kita sudah berusaha menjelaskan kepada RS bahwa kita minta diberikan keringanan harga namun RS tidak mau tahu, hal tersebut yang membuat kita hilang pikiran dan menghalalkan segara cara untuk kesembuhan ibu kita, entah mencuri, merampok, atau mengancam RS demi kesembuhan ibu kita.

2. Jelaskan paham kantianisme dan berikan contohnya!
Jawab:
Masa kemahasiswaan Gie, masih merupakan perkembangan ’oposisi biner’ dalam doktrin ilmu sosial dan ilmu eksakta. Aplikasi ’oposisi biner’ sudah terlaksana di awal jaman pencerahan, saat Copernicus (1473-1543) dan Galileo (1564-1641) melawan dogma gereja. Oposisi biner terjadi antara gereja versus ilmu pengetahuan dan sains, kemudian menjadi fundamen dari basis sekularisme. Konsep oposisi biner kemudian diteorisikan oleh ahli bahasa Ferdinand de Saussure dan dilanjutkan oleh Claude Levi-Strauss. Doktrin ilmu sosial dinisbatkan pada Immanuel Kant (1724-1804). Doktrin ini kemudian menjadi suatu grand narrative (narasi besar) yang kemudian diikuti pengikut ajaran Kant, yang disebut ’Kantian’. Paham dari para akademisi atau teoritikus ini selanjutnya disebut ’Kantianisme’.
ebagai contoh adalah bagaimana kejaksaan memperlakukan koruptor masih bersifat diskriminatif terhadap mereka yang memiliki latar belakang politik dan kekuasaan. Kebijakan hukum pidana masa kini telah mengubah paradigma dari berpijak pada paham kantianisme kepada paham utilitarianisme.

3. Paham utilitariansme banyak dianut oleh para profesional di bidang keteknikan. Jelaskan alasannya!
Jawab :
mereka menggunakan sebuah prinsip dengan jelas dan rasional. Dengan prinsip ini, pemerintah sering membangun pegangan mereka atas pembentukan kebijakan untuk mengatur masyarakat. Kekuatan lain dari teori ini adalah hasil perbuatan yang dihasilkan.


tugas ke 3

1. Jelaskan alasan perlunya pendidikan etika profesi dalam bidang keteknikan! Apa yang akan terjadi bilamana profesi keteknikan tanpa dilandasi dengan etika?

Sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang semual dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak-adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini.

2. Dalam rangka menjunjung tinggi integritas, kehormatan dan martabat profesi keteknikan sesuai dengan kode etik profesi keteknikan menurut ABET terdapat 4(empat) prinsip dasar (fundamental principles) yang harus dilakukan oleh insinyur. Jelaskan empat hal tersebut!

a. Using their knowledge and skill for the enhancement of human welfare;

b. Being honest and impartial, and serving with fidelity the public, their employers and clients;

c. Striving to increase the competence and prestige of the engineering profession; and

d. Supporting the professional and technical societies of their disciplines.

3. Jelaskan 6 (enam) pilar utama yang menjadi penyangga kode etik keteknikan !

Pada dasarnya kode etik profesi dirancang dengan mengakomodasikan beberapa prinsip etika seperti berikut:

  1. etika kemanfaatan umum (utilitarianism ethics), yaitu setiap langkah/tindakan yang menghasilkan kemanfaatan terbesar bagi kepentingan umum haruslah dipilih dan dijadikan motivasi utama;
  2. etika kewajiban (duty ethics), yaitu setiap sistem harus mengakomodasikan hal-hal yang wajib untuk diindahkan tanpa harus mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin bisa timbul, berupa nilai moral umum yang harus ditaati seperti jangan berbohong, jangan mencuri, harus jujur, dan sebagainya. Semua nilai moral ini jelas akan selalu benar dan wajib untuk dilaksanakan, sekalipun akhirnya tidak akan menghasilkan keuntungan bagi diri sendiri;
  3. etika kebenaran (right ethics), yaitu suatu pandangan yang tetap menganggap salah terhadap segala macam tindakan yang melanggar nilai-nilai dasar moralitas. Sebagai contoh tindakan plagiat ataupun pembajakan hak cipta/karya orang lain, apapun alasannya akan tetap dianggap salah karena melanggar nilai dan etika akademis;
  4. etika keunggulan/kebaikan (virtue ethics), yaitu suatu cara pandang untuk membedakan tindakan yang baik dan salah dengan melihat dari karakteristik (perilaku) dasar orang yang melakukannya. Suatu tindakan yang baik/benar umumnya akan keluar dari orang yang memiliki karakter yang baik pula. Penekanan disini diletakkan pada moral perilaku individu, bukannya pada kebenaran tindakan yang dilakukannya; dan
  5. etika sadar lingkungan (environmental ethics), yaitu suatu etika yang berkembang di pertengahan abad 20 ini yang mengajak masyarakat untuk berpikir dan bertindak dengan konsep masyarakat modern yang sensitif dengan kondisi lingkungannya. Pengertian etika lingkungan disini tidak lagi dibatasi ruang lingkup penerapannya merujuk pada nilai-nilai moral untuk kemanusiaan saja, tetapi diperluas dengan melibatkan “natural resources” lain yang juga perlu dilindungi, dijaga dan dirawat seperti flora, fauna maupun obyek tidak bernyawa (in-animate) sekalipun.

Dengan adanya kode etik profesi, maka akan ada semacam aturan yang bisa dijadikan “guideline” untuk melindungi kepentingan masyarakat umum. Disamping itu kode etik profesi ini juga bisa dipakai untuk membangun “image” dan menjaga integritas maupun reputasi profesi, serta memberikan gambaran tentang keterkaitan hubungan antara pemberi dengan pengguna jasa keprofesian

4. Intelectual capital merupakan modal utama untuk menciptakan kesejahteraan manusia di masa kini dan yang akan datang. Salah satu jenis dari intelectual capital adalah kekayaan intelectual (intelectual property). Jelaskan berbagai jenis kekayaan intelektual yang terkait dengan bidang keteknikan ! Bagaimana kita menyikapinya secara profesional ?

Jenis-jenis Hak Kekayaan Intelektual

a. Hak Cipta (Copyright)

Hak cipta adalah hak dari pembuat sebuah ciptaan terhadap ciptaannya dan salinannya. Pembuat sebuah ciptaan memiliki hak penuh terhadap ciptaannya tersebut serta salinan dari ciptaannya tersebut. Hak-hak tersebut misalnya adalah hak-hak untuk membuat salinan dari ciptaannya tersebut, hak untuk membuat produk derivatif, dan hak-hak untuk menyerahkan hak-hak tersebut ke pihak lain. Hak cipta berlaku seketika setelah ciptaan tersebut dibuat. Hak cipta tidak perlu didaftarkan terlebih dahulu.

b. Paten (Patent)

Berbeda dengan hak cipta yang melindungi sebuah karya, paten selain melindungi produk juga bisa melindungi ide dan proses. Pada hak cipta, seseorang lain berhak membuat karya lain yang fungsinya sama asalkan tidak dibuat berdasarkan karya orang lain yang memiliki hak cipta. Sedangkan pada paten, seseorang tidak berhak untuk membuat sebuah karya yang cara bekerjanya sama dengan sebuah ide, proses atau produk yang dipatenkan.

c. Merk Dagang (Trademark)

Merk dagang digunakan oleh pebisnis untuk mengidentifikasikan sebuah produk atau layanan. Merk dagang meliputi nama produk atau layanan, beserta logo, simbol, gambar yang menyertai produk atau layanan tersebut.

d. Rahasia Dagang (Trade Secret)

Berbeda dari jenis HAKI lainnya, rahasia dagang tidak dipublikasikan ke publik. Sesuai namanya, rahasia dagang bersifat rahasia. Rahasia dagang dilindungi selama informasi tersebut tidak ‘dibocorkan’ oleh pemilik rahasia dagang.

5. Salah satu syarat untuk menjadi profesional adalah dimilikinya kompetensi dalam bidangnya. Sehubungan dengan hal tersebut jelaskan kompetensi utama yang harus dimiliki oleh Sarjana

Secara umum lulusan program sarjana, sesuai dengan Kurikulum Inti se-Indonesia harus memiliki kompetensi utama sebagai berikut:

  • Mampu mengidentifikasikan, memformulasikan, dan memecahkan masalah-masalah perancangan maupun perbaikan sistem integral yang terdiri dari manusia, material, informasi, peralatan dan energi secara kreatif dengan menggunakan alat-alat pokok analitikal, komputasional dan/atau eksperimental
  • Mampu mengimplementasikan hasil-hasil pemecahan masalah dan mempunyai wawasan luas sehingga dapat memahami dampaknya terhadap konteks sosial, lingkungan dan konteks lokal maupun global
  • Mampu beradaptasi
  • Mampu berkomunikasi dan bekerja-sama secara efektif
  • Memahami dan menyadari tanggung jawab profesi dan etika

Sedangkan secara khusus lulusan sarjana Teknik Industri harus memiliki kemampuan sebagai berikut:

  • Mampu merencanakan, mendesain, mengorganisasi, serta mengoperasikan sistem industri secara efektif dan efisien
  • Mengintegrasikan komponen dan atau proses suatu system manufaktur yang meliputi: manusia, mesin, bahan, peralatan, energi, informasi dan modal
  • Mampu menggunakan alat-alat pokok analitikal, komputesional, dan atau eksperimental untuk memecahkan persoalan teknik industri
  • Memiliki logika yang baik serta kreativitas yang tinggi dalam menyelesaikan masalah
  • Memiliki kemampuan berkomunikasi yang efektif 6. Mampu beradaptasi terhadap berbagai lingkungan, serta mampu berinteraksi dengan baik dalam kelompok yang bervariasi (team work)
  • Memiliki akhlakul karimah dalam wujud sikap, tingkah laku, serta etika profesi yang sesuai dengan tuntunan Islam
  • Memiliki keinginan untuk secara terus menerus melakukan pembelajaran dan perbaikan
Memiliki rasa tanggung jawab yang profesional