Laman

Rabu, 02 Maret 2011

Sistem Produksi (OPC, APC, Struktur Produk dan Bill Of Material)

2.1. Teori OPC, APC, Struktur Produk dan BOM
Operation Process Chart (OPC) adalah suatu peta yang menggambarkan langkah-langkah proses operasi yang akan dialami komponen mengenai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan [8]. Sedangkan Assembling Process Chart (APC) adalah suatu peta yang menggambarkan langkah-langkah proses perakitan yang akan dialami komponen berikut pemeriksaannya dari awal sampai produk jadi selesai [4].

2.1.1 Manfaat Pembuatan OPC dan APC
Adanya OPC dan APC tentunya memberikan informasi-informasi yang bermanfaat. Berikut ini adalah manfaat dari pembuatan OPC dan APC [8]:
1. Menentukan kebutuhan operator
2. Mengetahui kebutuhan tiap komponen
3. Alat untuk menentukan tata letak fasilitas
4. Alat untuk melakukan perbaikan cara kerja
5. Alat untuk latihan kerja.

2.1.2 Lambang-lambang yang digunakan pada OPC dan APC
Pembuatan OPC dan APC tentunya menggunakan lambang-lambang yang mempunyai arti tertentu. Berikut ini adalah lambang-lambang yang digunakan [8]:
Proses assembling adalah kegiatan dimana komponen mengalami perubahan karena dirakit dengan komponen lain.
Pemeriksaan adalah kegiatan memeriksa benda/objek baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Aktivitas gabungan adalah kegiatan dimana terjadi proses assembling dan pemeriksaan dilakukan bersamaan atau dalam waktu yang relatif singkat antara kedua proses tersebut.
Penyimpanan adalah kegiatan seandainya benda kerja disimpan dalam waktu yang lama dan jika mau diambil kembali biasanya harus berdasarkan rekomendasi atau izin terlebih dahulu.

2.1.3 Struktur Produk
Struktur produk didefinisikan sebagai cara komponen-komponen itu bergabung ke dalam suatu produk selama proses manufacturing [2]. Struktur produk berisi informasi material, komponen, subassemblies yang diperlukan untuk membuat produk jadi. Struktur ini menggambarkan langkah-langkah dalam memproduksi barang jadi dari mulai bahan mentah menjadi komponen, lalu subassemblies, dan kemudian menjadi produk jadi.
Struktur produk sering ditampilkan dalam bentuk gambar (chart format). Kebanyakan produk memiliki struktur standar (synonim: tree structure, pyramid structure), dimana lebih banyak subassemblies dari pada produk akhir, dan lebih banyak komponen dari pada subassemblies (berbentuk segitiga dengan puncak adalah produk akhir, bagian tengah adalah assemblies, dan bagian bawah adalah komponen bahan baku).

2.1.4 Bill Of Material (BOM)
Bill Of Material (BOM) adalah daftar dari bahan, material atau komponen yang dibutuhkan untuk dirakit, dicampur atau membuat produk akhir [2]. Jenis-jenis BOM, antara lain:
1. Phantom Bill
a. Untuk meterial yang tidak disimpan.
b. Tidak dibuat planned order.
c. Lead time = 0
d. Lot size = Lot for lot

2. Modular Bill
a. Digunakan jika suatu produk akan dijual dengan sejumlah option yang berbeda.
b. BOM Explosion akan menghitung kebutuhan kotor untuk masing-masing komponen.
3. Pseudo Bill
a. Disebut sebagai composite product
b. Diciptakan untuk memudahkan dan meningkatkan akurasi peramalan penjualan, mengurangi jumlah end item, dll.

2.1.5 Penomoran Komponen
Setiap komponen harus memiliki identifikasi khusus yang hanya mengidentifikasikan satu komponen yang disebut part number. Penentuan part number dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu [9]:
1. Random
Nomor yang digunakan hanya sebagai pengenal dan bukan sebagai penjelas, sehingga tidak menjelaskan lebih jauh mengenai suatu komponen.
2. Significant
Nomor yang digunakan dapat juga menjelaskan informasi khusus mengenai item atau komponen tertentu, seperti sumber material (sources), bahan, bentuk dan deskripsi.
3. Semi Siginficant
Beberapa digit pertama menjelaskan mengenai komponen tersebut, sementara digit berikutnya berupa beberapa angka random.

2.1.6 Macam-macam Level dalam BOM
Level BOM dibagi menjadi dua yaitu Single Level BOM dan Multi Level BOM. Berikut ini adalah penjelasannya [9]:


1. Single Level BOM
Menggambarkan hubungan sebuah induk dengan satu level komponen-komponen pembentuknya.
2. Multi Level BOM
Menggambarkan strktur produk yang lengkap dari level 0 (produk akhir) sampai level yang paling bawah. Komponen yang sama dapat digunakan pada level yang berbeda.

2.1.7 Cara Penyusunan Struktur Produk dan BOM
Cara penyusunan struktur produk dan BOM itu bisa dengan dua cara yaitu explosion dan implosion. Explosion adalah BOM dengan urutan dimulai dari induk sampai komponen level paling bawah. Atau BOM yang menunjukkan komponen-komponen yang membentuk suatu induk dari level paling atas sampai paling bawah. Implosion adalah BOM yang menunjukkan urutan komponen-induk. Digunakan oleh engineer untuk melihat pengaruh perubahan rancangan komponen terhadap induknya. Berikut ini adalah konsep Induk-Komponen [9]:
1. Komponen adalah objek atau bagian yang dirakitkan secara bersama untuk membuat induk (parent).
2. Suatu komponen akan menjadi induk (parent) bagi objek yang menjadi pembentuknya.
3. Data yang digunakan untuk keakuratan hubungan induk-komponen, yaitu :
a. Part Number Induk (Parent)
b. Part Number Komponen
c. Jumlah komponen yang dibutuhkan untuk membentuk sebuah induk
d. Scrap Factor.

Senin, 03 Januari 2011

tugas 3

Pendidikan yang tak melupakan anak

Bicara tentang pendidikan, banyak orang terpaku hanya pada unsur akademis yang menjadi tolak ukur dalam kemajuan intelektualitas anak didik. Padahal ada banyak hal yang terkait di dalamnya, mulai dari perkembangan psikologis anak hingga pembentukan pribadi yang berkualitas.
Hal ini tak lepas dari definisi pendidikan itu sendiri, yaitu meningkatkan harkat dan martabat manusia. Itu sebabnya, pendidikan tak hanya dilihat dari segi pendidikan formalnya saja, tetapi juga perkembangan di bidang lain yang dialami anak. Keseimbangan inilah yang menjadi kartu As bagi setiap orang untuk menjadi seorang yang berkualitas.
Pada dasarnya, setiap anak membutuhkan stimulus untuk perkembangan dirinya sebagai manusia. “Stimulus itu merupakan pendidikan yang tentu saja harus disesuaikan dengan tahap perkembangan psikologi dan kebutuhan anak. Sebagai contoh, anak usia2-3 tahun belum mempunyai kemampuan motorik halus yang terkontrol. Alangkah tidak tepat bila kita memaksakan mereka untuk belajar menulis, maupun hanya membentuk huruf-huruf dasar,” ujar Anna Surti Ariani, Psi, psikolg anak dan keluarga dari Medicare Clnic.
Pasalnya, masih menurut Anna, yang dibutuhkan anak sebelum belajar membaca adalah pengenalan bentuk. Pada usia tersebut, bentuk lingkaran, segitiga, dan bujur sangkar bisa mulai diperkenalkan. Memasuki usia 3-4 tahun, bisa diajarkan yang lebih sulit, seperti bentuk segi lima atau segi enam. Mengapa demikian? Bentuk-bentuk inilah yang menjadi dasar membuat sebuah huruf. Bentuk lingkaran, misalnya, sama halnya dengan huruf “O”, bila diberi garis sebelah kiri agak panjang, akan membentuk huruf “P”, demikian seterusnya.
Hal ini diamini oleh A Budi Wiryawan, Head of Discipline santa laurensia, “Kami tidak mewajibkan anak di jenjang taman kanak-kanak (TK) untuk mampu membaca dan menulis. Di sini kami tidak tergesa-gesa dalam mendidik anak. Seperti di jenjang TK, kami lebih mempersiapkan anak mempunyai kesiapan belajar ke SD, sehingga lebih ke pembentukan mentalitas anak. Bukan mengajar baca-tulis seperti yang selama ini menjadi tolak ukur dan keinginan banyak orang tua. Di SD kelas 1, pelajaran itu baru di berikan karena secara psikologis anak sudah mampu memahaminya,” ujarnya.
Mendidik anak di usia ini hingga duduk di kelas dua atau 3 SD, masih ditekankan adalah tumbuhnya kesenangan anak untuk belajar, rasa ingin tahu, serta berani berdialog dan mempunyai rasa kepercayaan diri yang cukup untuk menyampaikan sesuatu. Pasalnya, di usia tersebut, kemampuan anak untuk menangkap hal yang bersifat abstrak dan berupa rumusan konseptual belum siap. Membawa hal-hal yang bersifat kongkret ke abstrak bukanlah hal yang mudah. Baru pada kelas 3-4 SD, mereka baru memahami arti aturan, abtraksi, dan lain-lain. Bila tidak dilakukan dengan hati-hati, justru bisa menimbulkan kesalahan konsep yang bisa berakibat fatal pada anak, yang memungkinkan anak menjadi sulit untuk mengembangkan ilmunya lebih lanjut.
Lagipulah, tamba Jeane Budiwati Tjandiagung, Head of Research & Development Santa laurensia, pendidikan yang mampu berjalan selaras dengan perkembangan psikologi anak akan memberi hasil yang lebih maksimal. Jika mendidik anak tidak sesuai dengan perkembangannya akan menjadi percuma, karena mereka justru akan merasa stres dan depresi.
SISWA SEBAGAI FOKUS
Penyelarasan antara pendidikan dan perkembangan psikologi anak tersebut tidak akan berjalan lancar bila tidak diimbangi dengan metode pembelajran yang tepat. Meski sejak dulu pendidikan di fokuskan pada anak didik, namun metode pembelajaran yang di ciptakan justru lebih fokus pada guru, di mana anak diajarkan duduk diam di dalam kelas. Seorang anak yang mampu mengikuti gurunya dengan cepat, dianggap sebagai anak berbakat.
Padahal, seperti yang diungkapkan oleh Purborini Sulistyo, Curriculum Development Head Central School, setiap anak memiliki kondisi yang berbeda. Hal ini pun menuntut adanya metode pembelajaran yang kaya dengan variasi. Sebagai gambaran, ada anak yang lebih peka terhadaphal-hal yang bersifat musik, melalui visual, atau adapula anak yang tak bisa mengerti bila hanya membaca.
“Bakat setiap anak pun berbeda. Tinggal kami sebagai institusi sekolah menggali dan mengasah bakat yang di miliki tersebut, agar anak bisa tumbuh menjadi manusia yang bahagia bagi dirinya sendiri,” tambah Martinus Tukiran, Chief Operating Officer Central School.
Dengan cara lain, Antarina SF Amir, Managing Director High Scope Indonesia, menerangkan bahwa hal itu juga menyangkut dua paradigma besar dalam dunia pendidikan, yaitu paradigma behavioristik dan paradigma konstruktivitis. Cara-cara yang fokus pada guru cenderung mengikuti paradigma behavioristik, sedangkan yang berfokus pada siswa mengikuti paradigma konstruktivitis. Pada paradigma yang disebut terakhir, pembelajaran di lakukan secara kreatif dan produktif, di mana siswa menjadi penemu. Guru bukan satu-satunya pemegang otoritas pengetahuan di kelas, anak bisa di beri kemandirian untuk belajar dengan memanfaatkan beragam sumber belajar yang memadai, diberi peneguhan dan motivasi.
Bertolak dari hal tersebut, kini semakin banyak dikembangkan metode pembelajaran yang lebih menekankan pada perkembangan siswa atau lebih di kenal dengan sistim student center. Di sini setiap siswa dituntut untuk aktif di kelas, dalam diskusi, maupun dalam pembentukan konsep mereka masing-masing. Jadi, murid lebih bersikap aktif dan guru bertindak fasilitator.
Dengan diarahkan untuk membentuk pemahaman konsepnya sendiri, sifatnya akan lebih bertahan lama bila dibandingkan dengan cara didikte. Cara ini cukup efektif untuk terus menumbuhkan motivasi dan kemauan, serta rasa ingin tahu yang besar kapan sampai kapanpun, sehingga pengetahuan tidak pernah mandek. Beda halnya bila anak lebih banyak dijejali dengan berbagai hal,namun tidak memahaminya secara mendalam.
Dalam metode pembelajaran ini, teori multiple intelligences menjadi salah satu landasan yang diterapkan dalam proses belajar-mengajar sehari-hari. Yang dimaksud multiple intelligences itu sendiri merupakan pengembangan delapan area kecerdasan, yaitu logika, kata, musik, gerak, interpersonal, intrapersonal, kinestetik, alam, dan naturalis.
Teori tersebut pun dimasukkan ke dalam bentuk-bentuk pembelajaran yang diterapkan di setiap mata pelajaran, melalui permainan, dramatisasi, diskusi, maupun percobaan di labolatorium. Misalnya, saat mempelajari bahasa Indonesia, anak dituntut membuat puisi, membacakannya di depan kelas, membuat drama, dan sebagainya. Membuat puisi merupakan bagian dari intrapersonal dan emosi, proses membuat drama bersama teman adalah bagian dari interpersonal dan gerak, dan seterusnya.
Perubahan paradigma ini tentu saja harus selaras dengan pemahaman orangtua dari setiap peserta didik. Bila tidak, anak justru menjadi korban karena bingung untuk menerapkan nilai yang berbeda. Kesadaran ini diperlukan untuk memberikan keseimbangan dan proses tumbuh-kembang anak yang optimal. Seperti yang ditekankan oleh Wiryawan, setiap anak diharapkan tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga mampu menjadi pribadi yang utuh.

sumber: http://www.blogtopsites.com

tugas 2

KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan (Entrepreneurship) berasal dari bahasa Perancis : Perantara
Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Kewirausahaan telah menjadi suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya.
Tiga jenis perilaku wirausahawan, yaitu :
1. Memulai inisiatif untuk memanfaatkan peluang dan mengambil tindakan yang tepat untuk menuju kesuskesan.
2. Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis
3. Mampu menerima resiko dan kegagalan
Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru
Kewirausahaan Dalam Perspektif Sejarah
- Muncul pertama kali di Inggris pada akhir abad 18
- Diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal dll
- Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Jadi keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama
Karakteristik Wirausahawan Menurut McClelland :
1. Keinginan untuk berprestasi
2. Keinginan untuk bertanggung jawab
3. Preferensi kepada resiko-resiko menengah
4. Persepsi kepada kemungkinan berhasil
5. Rangsangan oleh umpan balik
6. Aktivitas energik
7. Orientasi ke masa depan
8. Keterampilan dalam pengorganisasian
9. Sikap terhadap uang
Inovasi adalah kunci penting seorang wirausahawan
Penentuan Potensi Kewirausahaan
Di bawah ini hal-hal yang bisa memberikan potensi bagi kewirausahaan:
(karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi)
• Kemampuan inovatif
• Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
• Keinginan untuk berprestasi
• Kemampuan perencanaan realistis
• Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
• Obyektivitas
• Tanggung jawab pribadi
• Kemampuan beradaptasi
• Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator
Metode Analisa Diri Sendiri
• Untuk kebutuhan usaha baru harus memperhitungkan kebutuhan, dorongan dan aspirasi.
• 3 kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut McClelland yaitu kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
• Analisa prestasi pribadi, analisa dengan melihat pengalaman yang tidak terlupakan yaitu pengalaman yang sangat memuaskan dan pengalaman yang sangat tidak memuaskan
Pengembangan n Ach
n Ach dapat diperkuat dan dikembangkan melalui program pelatihan. Tahap-tahapnya antara lain :
• Menyadarkan orang-orang pada potensi mereka untuk mendapatkan karakteristik kewirausahaan. Mereka dilatih untuk membuat rencana, harapan, kesulitan dan mengevaluasi segala tindakan yang telah dilakukan
• Pengembangan sindrom prestasi. Individu diajar untuk berpikir, berbicara, bertindak dan menyadari orang lain
Metode Analisa Diri Sendiri
• Untuk kebutuhan usaha baru harus memperhitungkan kebutuhan, dorongan dan aspirasi.
• 3 kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut McClelland yaitu kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
• Analisa prestasi pribadi, analisa dengan melihat pengalaman yang tidak terlupakan yaitu pengalaman yang sangat memuaskan dan pengalaman yang sangat tidak memuaskan
Pengembangan n Ach
n Ach dapat diperkuat dan dikembangkan melalui program pelatihan. Tahap-tahapnya antara lain :
• Menyadarkan orang-orang pada potensi mereka untuk mendapatkan karakteristik kewirausahaan. Mereka dilatih untuk membuat rencana, harapan, kesulitan dan mengevaluasi segala tindakan yang telah dilakukan
• Pengembangan sindrom prestasi. Individu diajar untuk berpikir, berbicara, bertindak dan menyadari orang lain

EVALUASI PELUANG USAHA BARU
Penetapan Kelayakan Usaha Baru
Banyak dana telah dikeluarkan didalam memulai usaha baru dan juga yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha baru adalah kendali wirausahawan
Alasan utama kegagalan usaha baru adalah :
1. Pengetahuan pasar yang tidak memadai
2. Kinerja produk yang salah
3. Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif
4. Tidak disadarinya tekanan persaingan
5. Keusangan produk yang terlalu cepat
6. Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat
7. Kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi yang tidak diprediksi, investasi yang berlebih-lebihan pada asset tetap, dan kesulitan keuangan yang berkaitan
Analisa Kelayakan Teknis
Dua langkah penting didalam proses analisa kelayakan teknis:
1. Identifikasi spesifikasi teknis penting
2. Uji coba produk atau jasa untuk menemukan apakah ia memenuhi spesifikasi kinerja
Identifikasi spesifikasi teknis penting
Persyaratan teknis yang paling penting adalah :
 Disain fungsional dari produk dan daya tarik penampilannya
 Fleksibilitas, memungkinkan adanya modifikasi ciri luar dari produk untuk memenuhi permintaan konsumen atau perubahan teknologi dan persaingan
 Daya tahan bahan baku produk
 Bisa diandalkan
 Keamanan produk
 Daya guna yang bisa diterima
 Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah
 Standarisasi melalui dihilangkannya suku cadang yang tidak perlu
 Kemudahan untuk diproduksi, dan diproses
 Kemudahan untuk ditangani
Pengembangan dan Uji Coba Produk
Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga studi rekayasa, uji laboratorium, evaluasi bahan baku alternatif, dan fabrikasi model dan prototip untuk uji lapangan. Untuk setiap tahap pengujian hasil negatif dan positif harus ditimbang dan dilakukan penyesuaian yang perlu.
Penilaian Peluang-Peluang Pasar
Tujuan dari pemasaran adalah memenuhi permintaan pelanggan.
Riset Pasar adalah pengumpulan, pencatatan dan analisis secara sistematis, atas informasi yang berkaitan dengan pemasaran dan jasa.
Riset pasar dapat membantu :
1. Menemukan pasar yang menguntungkan
2. Memilih produk yang dapat dijual
3. Menentukan perubahan dalam perilaku konsumen
4. Meningkatkan teknik-teknik pemasaran yang lebih baik
5. Merencanakan sasaran yang realistik
Tiga aspek utama bagi riset pasar adalah :
1. Penelitian potensi pasar dan identifikasi pelanggan (pemakai) potensial
2. Analisa seberapa besar perusahaan baru tersebut bisa memanfaatkan potensi pasar
3. Penentuan peluang nyata pasar dan resiko-resiko melalui uji coba pasar
Analisa Potensi Pasar
Penelitian mengenai potensi pasar bagi usaha baru mungkin melibatkan penilaian subyektif dan pribadi; tidak selalu ilmiah
Identifikasi Pasar Potensial
Pasar potensi adalah ungkapan mengenai peluang penjualan maksimum untuk produk atau jasa tertentu selama periode waktu yang ditentukan (misal: 1 tahun)
Langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan mengestimasi potensi pasar adalah sbb :
1. Identifikasi pemakai akhir tertentu dari produk atau jasa
2. Identifikasi segmen pasar pokok, yaitu, kategori pelanggan yang relatif homogen
3. Menemukan atau memperkirakan volume pembelian potensial dalam tiap-tiap segmen pasar dan volume total dari semua segmen
Jawaban bagi pertanyaan berikut ini akan memudahkan perusahaan untuk mengidentifikasi pemakai potensial :
— Siapa yang merupakan pembeli potensial dari produk?
— Dimanakah pemakai potensial bertempat?
— Mengapa pelanggan potensial ingin membeli produk ini? Apa kebiasaan membeli mereka? Seberapa sering mereka membeli produk ini? Berapa jumlah rata-rata tiap pesanan?
— Berapa jumlah total permintaan produk ini? Berapa jumlah rata-rata tiap pesanan?
— Berapa jumlah total permintaan produk ini setiap bulannya atau setiap tahunnya?
— Bagaimana siklus permintaan?
— Bagaimana potensi pertumbuhan dari pasar ini?
Analisa Kelayakan Finansial
Adalah landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan
Langkah-langkah dalam analisa kelayakan finansial :
• Analisa semua kewajiban finansial dan kebutuhan pengeluaran secara mendetail
• Proyeksi sumber daya finansial yang tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan
• Penting untuk menentukan secara sistematis aliran masuk, aliran keluar operasional yang diantisipasi dan aliran kas netto untuk periode waktu tertentu
• Apakah ia akan menghasilkan pengembalian pada modal yang diinvestasikan yang memuaskan
Penilaian Kemampuan Organisasional
Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis keterampilan dan bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasional.
Dalam penilaian ini dilakukan :
• Penentuan kebutuhan personalia dan perancangan struktur organisasi awal
• Perbandingan kebutuhan dan ketersediaan personalia

HAK GUNA PATEN
Pengertian hak guna paten : pengaturan secara formal dalam suatu hubungan / cara bisnis, dimana perusahaan franchise (pemilik hak guna paten) memberi hak istimewa kepada franchisee (perusahaan pengguna hak guna paten), untuk menggunakan nama, logo, produk, prosedur operasi, dsb
Hak guna paten : persetujuan dimana perusahaan atau distributor tunggal dari produk yang mempunyai merek dagang memberikan hak eksklusif kepada perusahaan, distributor atau pengecer independen dengan imbalan pembayaran royalti dan menyesuaikan diri dgn prosedur operasi standar
Resiko Investasi Dalam Usaha Franchising
Perusahaan franchisee menghadapi resiko yang relatif lebih rendah (lebih terukur)
Perusahaan franchisee dibebani :
a. Pajak
b. pembayaran royalti
c. kurang bebas dalam pengelolaan/pengoperasian
d. perusahaan Franchisor (pemilik hak guna paten) mungkin bertindak sebagai penyalur tunggal dari beberapa perlengkapan
Jenis-jenis hak guna paten (franchise)
1. Franchise untuk mendistribusikan hasil produksi
2. Franchise yang menawarkan nama, citra, metode menjalankan usaha, dll
3. Franchise yang menawarkan jasa seperti agen pribadi, konsultasi pajak dan real estate
Langkah-langkah yang bisa diambil untuk menurunkan atau meminimisasi resiko investasi dalam franchising adalah :
1. Melakukan evaluasi diri
2. Meneliti franchise
Persetujuan Hak Guna Paten
Ada beberapa persetujuan dalam hak guna paten :
a. franchising: sistem pemasaran yang mencakup 2 pihak, yang terikat dalam perjanjian legal, dimana salah satu pihak di dalam kontrak yang menspesifikasikan metode yang harus diikuti dan dipenuhi pihak lain
b. franchising produk dan merek
c. franchising format : franchisee mendapat seluruh sistem pemasaran dan
petunjuk dari franchisor
d. master license/sebagai penerima izin utama : (perusahaan / pribadi bertindak sebagai agen penjual untuk menemukan franchisee baru
Pengembangan areal : perusahaan / pribadi mendapat hak resmi untuk
membuka beberapa gerai dalam area yang ditentukan
Pemasaran Langsung
Pengertian pemasaran langsung : merupakan proses penyampaian pesan maupun produk kepada pelanggan, melalui berbagi media
Pemasaran langsung : aktifitas total dengan mana penjual mempengaruhi transfer barang dan jasa pada pembeli, mengarahkan usahanya pada pemerhati dengan menggunakan satu media atau lebih untuk tujuan mengumpulkan tanggapan melalui telepon, pos atau kunjungan dari calon pelanggan
Teknik dalam pemasaran langsung :
a. kiriman pos langsung
b. telemarketing
c. penjualan door to door
Teknik alternatif pemasaran langsung :
1. Periklanan terklasifikasi
2. Periklanan display
3. Kiriman pos langsung
4. Katalog penjualan
5. Pemasaran tanggapan langsung media
Bentuk-Bentuk Kepemilikan
Bentuk kepemilikan perusahaan :
a. Pemilikan tunggal / perseorangan : (firma) Dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang Pemilik tidak perlu membagi laba
b. Kongsi Ada perjanjian tertulis Dimiliki 2 orang atau lebih Umur perusahaan terbatas Pemilikan bersama atas harta Ikut serta dalam manajemen dan pembagian laba
c. Perusahaan Perseroaan Perusahaan dengan badan hukum Kewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham yang dimiliki Pemilikan dapat berpindah tangan Eksitensi relatif lebih stabil/permanen
Go Publik
Go publik terjadi ketika perusahaan menawarkan dan menjual sebagian sahamnya kepada masyarakat melalui pendaftaran Bapepam
Keuntungan :
• diperoleh modal baru
• masyarakat lebih mengenal perusahaan
Kerugian :
• ada kecenderungan terbukanya rahasia perusahaan
• mahalnya biaya

RENCANA-RENCANA PEMASARAN
DEFINISI PERENCANAAN
Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuannya melalui serangkaian aktivitas yang ditujukan pada proses analisa, evaluasi, seleksi diantara kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu

DEFINISI RENCANA PEMASARAN
Rencana pemasaran adalah bagaimana sebuah organisasi bisnis dapat mencapai tujuan pemasarannya melalui sistem pemasaran yang dibentuk oleh komponen eksternal, internal, umpan balik dan wirausahawan (pelaku bisnis)
ANALISA LINGKUNGAN
Lingkungan Eksternal
Lingkungan yang tidak dapat dikendalikan oleh wirausahawan yang meliputi faktor :Kondisi perekonomian negara dan didunia, kebudayaan, teknologi, permintaan produk, permasalahan hukum, persaingan bisnis, pasokan bahan baku dan lain-lain
Lingkungan Internal
Lingkungan yang dapat dikendalikan oleh wirausahawan yang meliputi faktor: Sumber daya keuangan, manajemen, pemasok/supplier, serta sasaran dan tujuan organisasi
BAURAN PEMASARAN
Interaksi dari keempat variabel utama dalam sistem pemasaran, yaitu : produk dan jasa, Penetapan harga, saluran distribusi dan aktivitas promosi
* Produk / jasa
Unsur ini berisikan gambaran yang sepenuhnya menjelaskan tentang sifat usaha (nature of business) dari wirausahawan pada tahap awal saja atau yang menjadi usaha utamanya (core business)
*Penetapan harga
Unsur ini dapat menjadi cermin tentang citra produk / jasa yang berbeda sehingga kecil sekali peluangnya bagi wirausahawan untuk menetapkan harga yang sangat signifikan dengan para pesaingnya
*Saluran Distribusi
Variabel ini memberikan guna tempat (place utility) bagi para pelanggan yang membutuhkan produk/jasa yang dihasilkan sehingga diharapkan dapat dicapai titik kepuasan pelanggan
*Aktivitas promosi
variabel ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas usaha penjualan selain lewat saluran distribusi
BATASAN RENCANA PEMASARAN
Urgensi Rencana Pemasaran :
• Kita telah berada dimana (where do we now)?
• Kemana kita akan pergi (where do we go)?
• Bagaimana cara mencapainya (how do we go)?
Masalah dan kendala dalam perencanaan pasar :
• Kemampuan peramalan
• Akses kepada sumber informasi
• Waktu yang terbatas
• Koordinasi proses perencanaan
• Implementasi perencanaan pasar

LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN RENCANA
• Mendefinisikan situasi bisnis
• Mendefinisikan segmen pasar (peluang dan ancaman)
• Mendefinisikan kekuatan dan kelemahan
• Penetapan tujuan dan pasar
• Mendefinisikan strategi pemasaran dan usaha yang dilakukan
• Perancangan tanggung jawab implementasi
• Penganggaran strategi pemasaran
• Monitor kemajuan usaha pemasaran
Perencanaan Kontingensi
Perencanaan yang baik harus dapat mempertimbangkan sebanyak mungkin alternatif dan memiliki fleksibilitas yang tinggi bila diperlukan penyesuaian-penyesuaian
Penyebab kegagalan dalam perencanaan :
• Minimnya rencana nyata
• Minimnya analisa situasi yang memadai
• Tujuan dan sasaran yang tidak realistis
• Kurangnya antisipasi terhadap pesaing dan pasokan

BERAKHIRNYA USAHA
KEPAILITAN
Suatu kondisi dimana sebuah institusi bisnis tidak mampu menutupi kewajiban jangka pendeknya
Alternatif penyelesaian kepailitan :
• LIKUIDASI
• REORGANISASI
• RESCHEDULING
STRATEGI SELAMA REORGANISASI
Aktivitas-aktivitas positif yang dapat dilakukan wirausaha dalam masa reorganisasi :
• Berinisiatif membuat rencana-rencana keuangan baru
• Menjual rencana keuangan tersebut kepada kreditor yang dijamin
• Berkomunikasi dengan baik kepada kelompok kreditor
• Menghindari pengeluaran secara ketat

MEMPERTAHANKAN OPERASI USAHA
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan resiko kegagalan bisnis, yaitu :
• Optimisme berlebihan ketika bisnis sedang sukses
• Tidak rajin membuat rencana-rencana pemasaran dengan tujuan yang jelas
• Tidak membuat proyeksi arus kas dan selalu memupuk modal / kapitalisasi
• Selalu terbelakang dalam persaingan pasar
• Tidak dapat mengidentifikasikan hal-hal yang membuat perusahaan dalam
kondisi bahaya
TANDA-TANDA KEPAILITAN
• Kelalaian manajemen keuangan sehingga tidak dapat menjelaskan tentang
pembelanjaan keuangan perusahaan
• Pimpinan tidak bisa mendokumentasikan dan menjelaskan transaksi besar
• Pelanggan diberi potongan harga tinggi untuk memperbaiki arus kas yang
buruk
• Kontrak bisnis yang masuk dibawah jumlah standar untuk hasilkan kas
• Bank meminta pelunasan hutang-hutangnya
• Orang-orang kunci bisnis meninggalkan perusahaan
• Kurangnya bahan mentah untuk menutupi pesanan
• Pajak upah dan gaji tidak dibayarkan

• Pemasok meminta pembayaran secara tunai
• Keluhan pelanggan yang meningkat akan mutu produk/jasa yang dihasilkan
SUKSESI USAHA
Suatu usaha untuk melanjutkan aktivitas bisnis yang sudah dibangun agar tetap memiliki eksistensi dalam area bisnis
Bentuk-bentuk suksesi usaha :
• Transfer kepada anggota keluarga
• Transfer kepada anggota bukan keluarga

SUMBER DAYA MANUSIA BAGI ORGANISASI KEWIRAUSAHAAN
Definisi Sumber Daya Manusia
Individu-individu dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat memberikan kontribusi atau sumbangan yang berharga berupa peroduktivitas dari posisi yang mereka pegang untuk mencapai tujuan sistem organisasi kewirausahaan
Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia :
1. Perekrutan karyawan
2. Seleksi calon karyawan
3. Pelatihan karyawan
4. Penilaian hasil kerja
SUMBER DARI SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber dari dalam organisasi :
• Karier
• Promosi jabatan
• Rotasi jabatan
Sumber dari luar organisasi :
• Para pesaing
• Badan/agen penempatan kerja
• Lembaga pendidikan
• Mass media informasi
Seleksi
Adalah pemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut
Tahap-Tahap Proses Seleksi
• Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
• Wawancara Pendahuluan
• Tes Kecerdasan (intelegence)
• Tes Bakat (Aptitude)
• Tes Kepribadian (Personality)
• Rujukan Prestasi (Performance References)
• Wawancara Dianostik
• Pemeriksaan Kesehatan
• Penilaian Pribadi

Dua alat yang sering digunakan untuk membantu proses seleksi adalah :
1. Ujian (testing)
sebagai penelitian kualitas sumber daya manusia yang relevan untuk menjalankan tugas atau jabatan yang tersedia.
Dibagi menjadi empat kategori :
- tes bakat (aptitude test)
- tes pencapaian (achievement test)
- tes minat vokasional (vocational interest test)
- tes kepribadian (personality test)
2. Pusat Penilaian (assesment Center)
suatu program, dan bukannya tempat, dimana peserta tergabung dalam sejumlah individu dan kelompok latihan yang dibentuk untuk menstimulasi aktivitas-aktivitas penting pada tingkat dimana peserta berharap untuk bisa mencapai suatu tingkatan tertentu.
Pelatihan (Training)
Adalah proses pengembangan kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya akan membuat sumber daya tersebut menjadi lebih produktif dan, karenanya bisa menyumbang bagi pencapaian tujuan organisasional.

TEHNIK PENGEMBANGAN KETERAMPILAN
On the job training (pelatihan dalam pekerjaan)
Pengembangan keterampilan yang menggabungkan pengetahuan dan pengalaman kerja yang berhubungan dengan jabatan
Classroom training (pelatihan di dalam kelas)
Pengembangan keterampilan di dalam ruang kelas termasuk meliputi penggunaan tipe atau metode permainan manajemen (management games) dan aktivitas permainan peranan (role playing activities)