Laman

Rabu, 02 Maret 2011

Sistem Produksi (OPC, APC, Struktur Produk dan Bill Of Material)

2.1. Teori OPC, APC, Struktur Produk dan BOM
Operation Process Chart (OPC) adalah suatu peta yang menggambarkan langkah-langkah proses operasi yang akan dialami komponen mengenai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan [8]. Sedangkan Assembling Process Chart (APC) adalah suatu peta yang menggambarkan langkah-langkah proses perakitan yang akan dialami komponen berikut pemeriksaannya dari awal sampai produk jadi selesai [4].

2.1.1 Manfaat Pembuatan OPC dan APC
Adanya OPC dan APC tentunya memberikan informasi-informasi yang bermanfaat. Berikut ini adalah manfaat dari pembuatan OPC dan APC [8]:
1. Menentukan kebutuhan operator
2. Mengetahui kebutuhan tiap komponen
3. Alat untuk menentukan tata letak fasilitas
4. Alat untuk melakukan perbaikan cara kerja
5. Alat untuk latihan kerja.

2.1.2 Lambang-lambang yang digunakan pada OPC dan APC
Pembuatan OPC dan APC tentunya menggunakan lambang-lambang yang mempunyai arti tertentu. Berikut ini adalah lambang-lambang yang digunakan [8]:
Proses assembling adalah kegiatan dimana komponen mengalami perubahan karena dirakit dengan komponen lain.
Pemeriksaan adalah kegiatan memeriksa benda/objek baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Aktivitas gabungan adalah kegiatan dimana terjadi proses assembling dan pemeriksaan dilakukan bersamaan atau dalam waktu yang relatif singkat antara kedua proses tersebut.
Penyimpanan adalah kegiatan seandainya benda kerja disimpan dalam waktu yang lama dan jika mau diambil kembali biasanya harus berdasarkan rekomendasi atau izin terlebih dahulu.

2.1.3 Struktur Produk
Struktur produk didefinisikan sebagai cara komponen-komponen itu bergabung ke dalam suatu produk selama proses manufacturing [2]. Struktur produk berisi informasi material, komponen, subassemblies yang diperlukan untuk membuat produk jadi. Struktur ini menggambarkan langkah-langkah dalam memproduksi barang jadi dari mulai bahan mentah menjadi komponen, lalu subassemblies, dan kemudian menjadi produk jadi.
Struktur produk sering ditampilkan dalam bentuk gambar (chart format). Kebanyakan produk memiliki struktur standar (synonim: tree structure, pyramid structure), dimana lebih banyak subassemblies dari pada produk akhir, dan lebih banyak komponen dari pada subassemblies (berbentuk segitiga dengan puncak adalah produk akhir, bagian tengah adalah assemblies, dan bagian bawah adalah komponen bahan baku).

2.1.4 Bill Of Material (BOM)
Bill Of Material (BOM) adalah daftar dari bahan, material atau komponen yang dibutuhkan untuk dirakit, dicampur atau membuat produk akhir [2]. Jenis-jenis BOM, antara lain:
1. Phantom Bill
a. Untuk meterial yang tidak disimpan.
b. Tidak dibuat planned order.
c. Lead time = 0
d. Lot size = Lot for lot

2. Modular Bill
a. Digunakan jika suatu produk akan dijual dengan sejumlah option yang berbeda.
b. BOM Explosion akan menghitung kebutuhan kotor untuk masing-masing komponen.
3. Pseudo Bill
a. Disebut sebagai composite product
b. Diciptakan untuk memudahkan dan meningkatkan akurasi peramalan penjualan, mengurangi jumlah end item, dll.

2.1.5 Penomoran Komponen
Setiap komponen harus memiliki identifikasi khusus yang hanya mengidentifikasikan satu komponen yang disebut part number. Penentuan part number dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu [9]:
1. Random
Nomor yang digunakan hanya sebagai pengenal dan bukan sebagai penjelas, sehingga tidak menjelaskan lebih jauh mengenai suatu komponen.
2. Significant
Nomor yang digunakan dapat juga menjelaskan informasi khusus mengenai item atau komponen tertentu, seperti sumber material (sources), bahan, bentuk dan deskripsi.
3. Semi Siginficant
Beberapa digit pertama menjelaskan mengenai komponen tersebut, sementara digit berikutnya berupa beberapa angka random.

2.1.6 Macam-macam Level dalam BOM
Level BOM dibagi menjadi dua yaitu Single Level BOM dan Multi Level BOM. Berikut ini adalah penjelasannya [9]:


1. Single Level BOM
Menggambarkan hubungan sebuah induk dengan satu level komponen-komponen pembentuknya.
2. Multi Level BOM
Menggambarkan strktur produk yang lengkap dari level 0 (produk akhir) sampai level yang paling bawah. Komponen yang sama dapat digunakan pada level yang berbeda.

2.1.7 Cara Penyusunan Struktur Produk dan BOM
Cara penyusunan struktur produk dan BOM itu bisa dengan dua cara yaitu explosion dan implosion. Explosion adalah BOM dengan urutan dimulai dari induk sampai komponen level paling bawah. Atau BOM yang menunjukkan komponen-komponen yang membentuk suatu induk dari level paling atas sampai paling bawah. Implosion adalah BOM yang menunjukkan urutan komponen-induk. Digunakan oleh engineer untuk melihat pengaruh perubahan rancangan komponen terhadap induknya. Berikut ini adalah konsep Induk-Komponen [9]:
1. Komponen adalah objek atau bagian yang dirakitkan secara bersama untuk membuat induk (parent).
2. Suatu komponen akan menjadi induk (parent) bagi objek yang menjadi pembentuknya.
3. Data yang digunakan untuk keakuratan hubungan induk-komponen, yaitu :
a. Part Number Induk (Parent)
b. Part Number Komponen
c. Jumlah komponen yang dibutuhkan untuk membentuk sebuah induk
d. Scrap Factor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar